Kontroversi pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak perlu dilanjutkan karena ia telah mendapat penugasan yang penting dan terhormat.Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan hal itu di sela sebuah diskusi publik bertajuk "Ketika Jeng Sri Pergi" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/5). Ia yakin bahwa tugas baru Sri Mulyani di Bank Dunia bakal bermanfaat bagi kepentingan bangsa.
Lalu bagaimana dengan kasus bailout Bank Century yang mengindikasikan keterlibatan Sri Mulyani? "Dipetik hikmahnya oleh semua pihak dari sudut apapun dan dijadikan pelajaran bersama. 10 tahun terakhir,sesunguhnya kita sudah merintis demokrasi yang baik pada track yang benar," tegasnya seperti dikutip RMOL.
Menurut Anas, saat ini ada isu yang sedang menghangat dan lebih baik untuk diperbincangkan daripada Century dan Sri Mulyani yakni mengenai produktivitas sistem demokrasi.
"Karena itu kita sungguh-sungguh membangun sistem demokrasi yang produktif secara internal menjamin stabilitas pemerintahan tapi juga diisi orang yang tepat dan kompeten dan memproduksi tokoh-tokoh yang menjalankan sistem baik," papar calon Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Anas Urbaningrum juga menilai, pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan tidak berdampak siginifikan secara politis.
"Dampaknya hanya minimal bagi beberapa pihak yang menjadikan itu sebagai titik serangan itu bisa terjadi," ungkapnya pada kesempatan yang sama seperti dikutip Antara.
Anas mengemukakan, tensi politik tak hanya ditentukan oleh dinamika satu atau dua orang, tapi kekuatan di dalam dan di luar DPR.
Ia menilai, mundurnya Sri Mulyani untuk berkarya di Bank Dunia merupakan prestasi putri bangsa. Persoalan rekomendasi Pansus Century juga tak perlu dipersoalkan panjang lebar karena status Sri Mulyani bukan tersangka dan terdakwa.
"KPK kan katakan enggak ada halangan apa pun kalau Sri Mulyani tidak ada di Indonesia. Tapi yang perlu kita pikirkan bagaimana prestasi Sri Mulyani bisa dilanjutkan penggantinya, lalu bagaimana ekonomi kita yang stabil bisa dipertahankan oleh pengganti yang dipercaya SBY," tutur Anas.
Sementara itu, pengamat Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, kepergian Sri Mulyani justru memiliki dampak sangat panjang dengan memberikan angin yang luar biasa untuk menciptakan stabilitas politik di DPR.
Butut pengundurkan diri Sri Mulyani dari posisi menteri keuangan, menyebabkan sejumlah partai koalisi dikabarkan telah mempersiapkan sejumlah nama. Siapa kandidat dari Partai Demokrat?
“Kami cenderung dari tokoh profesional yang jujur, lurus, dan bisa lakukan komunikasi politik partai-partai," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrumdalam diskusi di Warung Daun tersebut.
Anas mengaku, Partai Dmokrat belum memiliki nama untuk diajukan sebagai pengganti Sri Mulyani.
“Kalau ditanya nama siapa menteri keuangan, kami tidak punya proposal untuk itu." sambungnya.
Namun yang pasti, lanjut Anas, Presiden sudah mengantongi sejumlah nama untuk mengisi posisi tersebut. “Saya yakin itu sudah ada di kantong Presiden, entah dikantong celana atau kantong baju," kelakarnya yang disambut ger peserta diskusi.
Atas nama tersebut, lanjut Anas, dirinya tidak khawatir pengganti Sri Mulyani tidak dapat meneruskan program kerja Menkeu sebelumnya. “Saya yakin Menteri Keuangan yang baru mampu melanjutkan ke garis kebijakan yang sudah dibangun, dan hal ini tidak perlu didramatisir," ucapnya seperti dikutip Okezone. (Arie)
Lalu bagaimana dengan kasus bailout Bank Century yang mengindikasikan keterlibatan Sri Mulyani? "Dipetik hikmahnya oleh semua pihak dari sudut apapun dan dijadikan pelajaran bersama. 10 tahun terakhir,sesunguhnya kita sudah merintis demokrasi yang baik pada track yang benar," tegasnya seperti dikutip RMOL.
Menurut Anas, saat ini ada isu yang sedang menghangat dan lebih baik untuk diperbincangkan daripada Century dan Sri Mulyani yakni mengenai produktivitas sistem demokrasi.
"Karena itu kita sungguh-sungguh membangun sistem demokrasi yang produktif secara internal menjamin stabilitas pemerintahan tapi juga diisi orang yang tepat dan kompeten dan memproduksi tokoh-tokoh yang menjalankan sistem baik," papar calon Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Anas Urbaningrum juga menilai, pengunduran diri Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan tidak berdampak siginifikan secara politis.
"Dampaknya hanya minimal bagi beberapa pihak yang menjadikan itu sebagai titik serangan itu bisa terjadi," ungkapnya pada kesempatan yang sama seperti dikutip Antara.
Anas mengemukakan, tensi politik tak hanya ditentukan oleh dinamika satu atau dua orang, tapi kekuatan di dalam dan di luar DPR.
Ia menilai, mundurnya Sri Mulyani untuk berkarya di Bank Dunia merupakan prestasi putri bangsa. Persoalan rekomendasi Pansus Century juga tak perlu dipersoalkan panjang lebar karena status Sri Mulyani bukan tersangka dan terdakwa.
"KPK kan katakan enggak ada halangan apa pun kalau Sri Mulyani tidak ada di Indonesia. Tapi yang perlu kita pikirkan bagaimana prestasi Sri Mulyani bisa dilanjutkan penggantinya, lalu bagaimana ekonomi kita yang stabil bisa dipertahankan oleh pengganti yang dipercaya SBY," tutur Anas.
Sementara itu, pengamat Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, kepergian Sri Mulyani justru memiliki dampak sangat panjang dengan memberikan angin yang luar biasa untuk menciptakan stabilitas politik di DPR.
Butut pengundurkan diri Sri Mulyani dari posisi menteri keuangan, menyebabkan sejumlah partai koalisi dikabarkan telah mempersiapkan sejumlah nama. Siapa kandidat dari Partai Demokrat?
“Kami cenderung dari tokoh profesional yang jujur, lurus, dan bisa lakukan komunikasi politik partai-partai," ujar Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrumdalam diskusi di Warung Daun tersebut.
Anas mengaku, Partai Dmokrat belum memiliki nama untuk diajukan sebagai pengganti Sri Mulyani.
“Kalau ditanya nama siapa menteri keuangan, kami tidak punya proposal untuk itu." sambungnya.
Namun yang pasti, lanjut Anas, Presiden sudah mengantongi sejumlah nama untuk mengisi posisi tersebut. “Saya yakin itu sudah ada di kantong Presiden, entah dikantong celana atau kantong baju," kelakarnya yang disambut ger peserta diskusi.
Atas nama tersebut, lanjut Anas, dirinya tidak khawatir pengganti Sri Mulyani tidak dapat meneruskan program kerja Menkeu sebelumnya. “Saya yakin Menteri Keuangan yang baru mampu melanjutkan ke garis kebijakan yang sudah dibangun, dan hal ini tidak perlu didramatisir," ucapnya seperti dikutip Okezone. (Arie)
0 komentar:
Posting Komentar